Minggu, 16 Desember 2007

Tentang Perang Budaya Malaysia vs Indonesia

Sore tadi saya dan teman saya Andre diskusi tentang kebudayaan. Awalnya Andre bilang bahwa bangsa ini tidak bisa menghargai kebudayaannya sendiri. Dia mengutip tentang banyaknya orang Malaysia yang membeli manuskrip Melayu kuno di Sumatera. saya bilang bukan persoalan tak bisa menghargai, tapi birokrasinya yang ruwet. Misalnya di era Orde Baru, Departemen Kebudayaan mengurusi kebudayaan dengan menempatkan penilik2nya yang melihat kebudayaan melulu dalam perspektif ekonomis. Penilik datang minta uang bensin pada seniman. Kami juga sampai pada problem tentang superioritas kebudayaan, kualitas dan kuantitas orang yang menentukan bagi kebudayaan.

Tidak ada komentar: