Senin, 29 Oktober 2007

Main Forex di Marketiva

Aku main Forex (foreign exchange atawa valuta asing) online di Marketiva. Prosedurnya cukup panjang. Mulai dari Sign in, lantas kita harus mengupload ID card kita, termasuk address confirm berupa iuran listrik, iuran telpon, dan sejenisnya.Poin address confirm ini cukup bikin pusing. bagaimana tidak? Phone bill aku kan tidak ada, karena nama yang tercantum pada phone bill itu nama ortuku.
Padahal, kemarin-kemarin udah buka account di Marketiva. Tapi, gara-gara mendaftarkan adeku malam tadi, account ku di-suspended.Harus daftar lagi, padahal gak ada phone bill dan sejenisnya nih.
Aku coba ke Asia FX Online. Download aplikasi Java blabla 5.0 gitu, tapi downloadnya kelamaan, padahal internet di kompie aku putus-putus terus.Sudah bisa diduga, download gagal. Koneksi internet di tempatku memang kaya kena kencing batu.Bahasa Tabalung-nya batu marin. ciri-ciri orang kena batu marin ini, kencingnya tidak lancar. Nah, persis begitulah koneksi internet di kompieku.

Ngenet putus... putus terus

Pusing uy...
Ngenet putus terus. repot banget. Gak bisa download aplikasi buat forex nih.

Sabtu, 27 Oktober 2007

Polisi U Tertangkap

Hari Kamis (25/10/07) lalu saat sore di depan counter hp-ku melaju sebuah mobil polisi yang membawa beberapa orang yang hanya mengenakan cawat alias celana dalam. Besoknya berita tentang ini dimuat di Radar Banjarmasin. Rupanya salah satu yang bercawat itu adalah polisi yang berinisal U. Ia bertugas di Tanjung, Tabalong. Ia tertangkap tangan melakukan hal yang melanggar hukum di Tepian Timur, salah satu tempat lokalisasi di Tabalong. Menurut pengantar koranku, para wartawan susah untuk mendapatkan berita tentang ini. Memotret barang bukti pun dilarang. Para aparat terkesan menutup-nutupi hal ini.
Polisi U paling dihukum ringan. Kalaupun copot baju, ia masih memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk menjadi satpam di perusahaan Tambang di Tabalong. Para satpam perusahaan tambang di Tabalong kebanyakan adalah orang-orang yang dikeluarkan dari korpsnya.

Jumat, 26 Oktober 2007

ILoeN - Sebuah Upaya Kecil

Auk sempat menerbitkan media kecil empat halaman yang diberi nama Iloen. Iloen dalam bahasa Tanjung Tabalung artinya suara. Media ini isinya iklan-iklan seputar daerah Tabalung. Ada juga beritanya, tapi masih berisi opini. Namanya juga berupaya, meski kecil, tapi sudah ada langkah.
Yang membanggakan, auk sempat mau wawancara dengan Kepala Dispenda, tapi ditolak. Dia ngenyek melihat mediaku yang kecil, imut, lebih mirip buletin.Pikirnya, wah, ini ada pemeras lagi. Memang, di Tabalung ini, ada distorsi peran wartawan dan LSM. Para wartawannya mengemis ke Pemda, LSM singkatannya berubah jadi Lembaga SUka Malak or Meras.
Iloen terbit dengan cita-cita sederhana. Ia bisa menjadi sarana warga Tabalung beriklan dan menjadi sumber berita yang obyektif dan berimbang.